Tuesday 22 August 2017

KHAUL MBAH MUDZAKKIR TAHUN 1438 H / 2017 M : MAKAM MBAH MUDZAKKIR TELAH MENJADI SEBUAH SPOT WISATA RELIGI DI KABUPATEN DEMAK



Khaul Mbah K.H. Abdullah Mudzakkir yang ke 67 jatuh pada hari Selasa tanggal 29 Dzul Qo’dah 1438 H bertepatan dengan tanggal 22 Agustus 2017. Peziarah yang mengikuti khaul jumlahnya semakin banyak. Ribuan orang yang hadir itu disamping berasal dari Demak dan Semarang tapi tidak sedikit pula yang datang dari berbagai kota. Dari plat mobil-mobil pribadi dan Bus Wisata yang membawa rombongan peziarah dapat diketahui bahwa mereka antara lain berasal dari kota-kota di Jawa Timur, Jawa Barat, dan bahkan ada yang dari Bengkulu.  Dengan demikian makam Mbah Mudzakkir yang dikenal sebagai “makam di tengah laut” itu juga sudah menjadi sebuah spot wisata religi di Kabupaten Demak yang banyak dikunjungi peziarah, disamping Masjid Agung Demak, Kompleks Makam Raja-raja Kerajaan Demak, dan Makam Sunan Kalijaga, yang telah terlebih dulu dikenal oleh masyarakat utamanya umat Islam Indonesia.

Yang terlihat berbeda dengan khaul-khaul tahun sebelumnya, khaul tahun ini adalah bangunan makam yang 90 % telah selesai dipugar dan adanya bangunan sebuah “gapura”  yang berada diujung barat hutan mangrove.


BANGUNAN MAKAM SEBELUM DIPUGAR





BANGUNAN MAKAM SESUDAH DIPUGAR










 UJUNG BARAT HUTAN MANGROVE SEBELUM DIBANGUN "GAPURA"





UJUNG BARAT HUTAN MANGROVE SETELAH DIBANGUN "GAPURA"



Monday 5 September 2016

HAUL MBAH K.H. ABDULLAH MUDZAKKIR TAHUN 1437 H /2016 M : MAKAM MBAH MUDZAKKIR TENGAH DIBANGUN



Di makam yang berada di tengah laut yang sedang dibangun, haul wali Allah K.H. Abdullah Mudzakkir yang ke 66 berlangsung pada hari Sabtu tanggal 1 Dzulhijjah 1437 H bertepatan dengan tanggal 3 September 2016. Biasanya haul Mbah Mudzakkir dilaksanakan di hari terakhir bulan Dzulqa’dah, namun pelaksanaan haul diundur satu hari lantaran tanggal 30 bulan Dzulqa’dah 1437 H lalu, jatuh pada hari Jum’at.

Seperti haul di tahun-tahun sebelumnya makam yang berada di sebuah pulau kecil kira-kira seluas  35 M2 itu hanya dapat menampung sedikit dari jumlah peziarah yang menghadliri haul. Sebagian besar peziarah mengikuti prosesi haul dari pulau lain, sebuah pulau di sebelah timur makam. Di dalam pulau tersebut sebagian kecil duduk di masjid dan sebagian lainnya yang jumlahnya jauh lebih banyak duduk di atas jembatan kayu yang terbentang panjang di tengah hutan mangrove. Ada juga peserta haul yang datang dengan perahu mengikuti dengan khusu’ seluruh acara hingga haul berakhir, dengan tetap berada di atas perahu yang mengapung di laut.


Rekaman Video : Melihat Makam Dari Pulau Yang Ada Di Sebelah Timur








 

HAUL MBAH K.H. ABDULLAH MUDZAKKIR TAHUN 1437 H /2016 M : CUCU MBAH MUDZAKKIR, H. ANANG NURROZI, SAMPAIKAN LAPORAN KEUANGAN



Setelah mengajak  semua peziarah untuk bersyukur dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, H. Anang Nurrozi mulai melaksanakan amanah yang diberikan oleh Penasehat Dzurriyat Mbah K.H. Abdullah Mudzakkir yakni menyampaikan Laporan Keuangan.

Ia menjelasan bahwa makam Mbah Mudzakkir itu sedang dibangun dengan uang shodaqoh jariyah yang diterima dari para murid atau para santri Mbah Mudzakkir, masyarakat dan para dzurriyat .

Uang jariyah yang diterima mulai dari tanggal 11 September 2015 hingga akhir bulan Agustus 2016 terkumpul sebanyak Rp 201.848.000,- Penerimaan uang jariyah tersebut telah ditasyarufkan untuk pembangunan makam dan sebagian untuk perbaikan jalan sebesar Rp 194.432.000,- Dengan demikian masih ada saldo sebesar Rp 7.416.000,-

H. Anang Nurrozi mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah bershodaqoh jariyah dan berdo’a semoga Allah membalasnya.

Di bagian lain, cucu Mbah K.H. Mudzakkir, H. Anang Nurrozi bin H. Zainuri itu, berharap semoga pembangunan makam yang dibiayai dengan shodaqoh jariyah tersebut dapat rampung sehingga para peziarah dari berbagai daerah, dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, bahkan ada yang dari Nusa Tenggara dan Lampung, tidak kepanasan lagi.


Rekaman Video : Laporan Keuangan







 






HAUL MBAH K.H. ABDULLAH MUDZAKKIR TAHUN 1437 H /2016 M : MAU’IDHOH HASANAH OLEH DZURRIYAT




Rangkaian acara haul Mbah K.H. Abdullah Mudzakkir yang ke 66 yang berlangsung pada hari Sabtu 3 September 2016 lalu terdiri dari : pembacaan maulid Nabi Muhammad SAW, mau’idhoh hasanah, laporan keuangan, tahlil, dan diakhiri dengan do’a.

Ketika mau’idhoh hasanah, dijelaskan bahwa iman seseorang itu sempurna apabila mampu bersabar, ikhlas, dan bersyukur.

Bersabar artinya tidak mengeluh ketika sedang mendapatkan cobaan.
Ada empat macam bersabar yaitu : sabar ketika menjalankan kewajiban; sabar ketika mendapatkan musibah; sabar dalam mengendalikan sifat-sifat buruk yang umumnya dimiliki manusia seperti menghasut, mencurigai, bersu'udhon, dan lain-lain; dan sabar ketika dicoba menjadi orang fakir.

Beribadah hanya karena Allah SWT adalah merupakan tingkat keikhlasan yang paling tinggi. Tingkat keikhlasan dibawahnya adalah apabila beribadah karena mengharap masuk surga. Tingkat keikhlasan yang lebih rendah lagi adalah bilamana beribadah karena ingin mendapatkan pahala. Sedang bila beribadah dengan motif selain tiga macam maksud di atas maka ibadahnya tidak dapat diterima karena termasuk riak.

Kecuali bersabar, ikhlas, iman seseorang itu sempurna kalau juga senantiasa bersyukur yang berarti selalu mendayagunakan apa saja yang diberikan oleh Allah SWT ( semua nikmat dari Allah SWT) untuk kebajikan.

Sebelum membahas tingkat kesempurnaan iman telah dijelaskan pula tentang tiga golongan yang dapat memberikan syafa’at kepada kita yaitu : para nabi, para ulama, dan orang-orang sahid.


Rekaman Video : Mau'idhoh Hasanah